.....malam yang begitu dingin mengapa terus membisu
tak menampakkan dunia yang terlalu samar....
aku terdiam memikirkan bagaimana kehidupan ini telah aku mulai dan bagiamana aku pun mengakhirinya
aku terdiam memikirkan apa yang sebenarnya manusia inginkan hingga ia menjadi puas dan bahagia
banyak hal yang ingin aku ketahui mengapa ia, mereka lalu aku terus menjadi manusia yang terus menerus menusuk satu sama lain dari belakang, teringat satu dan banyak hal sebelum ini.
ada perasaan hampa dan hambar membayangkan banyak hal yang telah aku, ia dan mereka lakukan
perasaan dilukai lalu melukai, terasa ada lubang besar dihati yang tidak mampu memaafkan, terasa semua memori hanya mampu memberikan rasa sakit yang akan sama. lalu mengapa? masihkan ada kata 'saudara' sesama agama seperti itu? apakan yang seharusnya dilakukan ketika , aku, ia, dan mereka melakukan hal tersebut?
Maha Suci Allah yang Maha Menyelamatkan, aku dan mereka masih ada kesempatan untuk merasakan kembali perasaan hangat dan tenang. Ketika ada masalah yang harus dihadapi, masih ada orang yang mendorong dengan perlahan. Alhamdulillah dan sujud syukur saat masih ada kesempatan untuk merasakan hangatnya dan indahnya ikatan saudara itu. apakan kau yang saat ini tengah membaca adalah seorang muslim? jika iya, marilah kita mengutuk diri ini yang hina. beristigfar dengan hati mu! bukan dengan otakmu. masih banyak dari kita yang kini tengah menghadapi pilihan hidup dan mati untuk alasan yang begitu mulia.
lalu,lalu, lalu apakan kita ini? apakah dengan tidak suka, ada sifat yang jelek, wajahnya, hartanya, keluarganya , atau dirinya yang menjadikan sebuah alasan kuat.
segala puji Allah yang Maha Mengetahui, kini alhamdulillah masih ada ruang udara yang masih aku dan yang lainnya menghirupnya dengan tenang. mampu mendalami waktu tidur yang hilang, mampu menatap kembali dunia, mampu menghadapi diri yang akan mungkin jatuh.
wahai saudariku yang saat ini masih Allah memberikan kenikmatan yang begitu esensial. tolong bantulah aku dan saudara-saudari kita yang saat ini menghadapi hal yang sama. Oh, mereka menangis dalam diamnya, lari dengan kelemahannya, terlelap dengan ketakutannya, tersesat dengan jalannya, terbangun dengan penyesalannya dan kini hanya ada dirinya sendiri. mencari dan terus mencari satu orang yang mampu berbagi cerita,bantulah ia, tariklah ia, dan biarkan ia menggenggam tanganmu. maafkanlah dirimu karena Allah Maha Mengampuni hambanya, belum terdengar suara menggelagar dari-Nya lalu mengapa kau tidak katakan, "maafkan aku". Bukankah itu mudah diucapkan?
Post a Comment
Do you mind if you write a little to share ^^