Ada setidaknya beribu pemikiran gila sedang meracuni otakku. Disaat tertentu mereka menjadi sebuah ide cerita yang menyenangkan, di satu sisi ada saat dimana itu menjadi sebuah bom waktu yang super dahsyat. Berawal mula dari diriku yang tidak menyukai ketegangan dan permusuhan. Aku cenderung lebih menyukai tantangan yang membara dan kedamaian yang nyata, tapi tidak semua orang berpikir sama sepertiku dan tentu beberapa orang di belahan dunia ini. Akibat dari itu semua adalah kesalahpahaman yang sering mereka katakan. Ada juga berubah menjadi kasus kekerasan.
Topik yang ingin ku garis bawahi adalah kepercayaan. Bagi mereka yang menganggap hal ini adalah sepele pasti mereka tidak memahami betapa sulitnya hidup. Mungkin aku bukan termasuk orang yang mengalami perjalanan hidup yang berat tapi aku pernah mengalami setengah perjalanan hidup yang berat. Sulit itu pasti, sedangkan bangkit adalah pilihan.
Kembali kepada masalah kepercayaan secara luas dalam arti kata antar manusia untuk ukur rendahnya. Apakah kita mampu memegang kepercayaan dan memberikan sama besar, atau banyak dari kita yang menganggap itu hanya sebuah kiasan kata belaka.
Semua hal didunia ini saling berkaitan satu sama lain. Begitupun kepercayaan yang ternodai, ada sebab dan akibat. Ada perasaan sakit dan terinjak. Bukan terlihat seolah tidak mau menerima kenyataan bahwa memang ada perasaan marah tapi kenyataannya memang seperti itu.
Aku memahami dengan sangat bahwa kepercayaan itu sangat penting. Dimana keadaan akan menjadi lebih tegang dan mencengkan saat kepercayaan ternodai. Ada perselisihan yang berkelanjutan. Perasaan tidak mau mengalah dan perasaan tidak bersalah. Saling menunjuk, entah salah siapa itu. Ada yang berkata bahwa ketika perselisihan itu terjadi karena kedua belah pihak sama-sama berbuat salah. Menurutku tidak selalu begitu, JIKA kita lihat dari mana awal mula semua ini. Sejak dulu hingga sekarang aku selalu yakin bahwa orang yang mengatakan aku mengerti perasaanmu itu tidak sepenuhnya memahami. Karena mengetahui bukan berarti memahami. Orang akan paham ketika sama-sama mengalami kejadian yang sama.
Tidak pernah ada yang salah jika kita mengatakan maaf untuk lunturnya kepercayaan dari seseorang. Karena bagaimanapun semua hal yang terjadi telah terjadi. Biarkan apa adanya tapi bukan berarti membiarkannya membekas menjadi borok bernanah didalam hati. Mungkin maaf itu tidak cukup maakaa coba lakukan dengan perbuataan. Semua tidak ada yang sia-sia. Kalau memang mau berubah. Ini bukan hanya fokus di satu masalah saja. Banyak hal yang berkaitan dengan kepercayaan. Meminta penjelasan dari semua hal yang telah terjadi adalah wajar. Tidak bisa disebut sebagai tindakan yang egois karenan memang harus mengetahui duduk permasalahannya dulu baru bisa melihat dimana kesalahan itu berada dan dipihak mana. Bagi mereka yang berpikir rasis mungkin berpendapat bahwa tindakan seperti ini adalah perhitungan, Ya itu bagi mereka bukan bagiku, menurutku selama penjelasan itu ada maka tidak ada alasannya pintu maaf masih tertutup. Semua perlu waktu dan proses dan tentu penjelasan.
kepercayaan dalam bahasa indonesia sudah tentu memiliki makna lebih dari satu. Selain kepercayaan dari definisi saling menjaga hubungan antar manusia. Ada kepercayaan dalam artian Agama. Satu kata yang sering merek katakan tabu. Bagiku tidak tabu sama sekali. Di dunia ini aku percaya bahwa agamaku Agama yang di bawa Rasulullah SAW adalah yang benar, tidak ada satupun agama yang benar seperti agama islam. Tidak semua orang berpikir sama karena mereka sebagian dari orang sekelilingku beranggap bahwa agama hanya sebuah legalitas kepercayaan. Tidak heran sebagaian dari mereka tidak mempercayai Tuhan tetapi percaya suatu benda akan membawa mereka menuju masa depan yang lebih baik.
point berikutnya adalah kepercayaannya sebagai agama :D
Keadaan sekarang tidak sama dengan keadaan saat Rasulullah SAW sedang berdakwah. Perjuangan dizama Rasulullah SAW lebih berat tetapi keadaan zaman sekarang lebih merucut menjadi kompleks. Aku memahami bahwa kepercayaan sebagai agama adalah pilihan setiap manusia. Ketika orang di sekililing kita orang muslim maka tidak ada kata berhenti untuk berdakwah. Tetapi metode dakwah itu sendiri yang mulai mengalami perubahan yang besar. Ada yang menggunakan sebuah metode atau mediasi. Entah orang aliran mana yang melakukan dakwah dengan ajaran sesar mereka. Yang jelas, di posisi aku sebagai seseorangn yang hidup di negara bukan mayoritas islam. Dakwah bukanlah sesuatu yang mudah seperti di Indonesia. Ada sedikit cara yang berbeda. Karena mereka menganggap agama itu tabu, selain itu ketika perselisihan mulai dilandasi masalah agama. tentu itu sudah melewati batas, aku sudah tidak bisa memberikan kepercayaanku sepenuhnya untuk seseorang yang terus melakukan hal yang sama kepadaku dan agamaku. Semua ada batasannya begitupun koridor pertemanan dan pergaulan. Ketika pertemanan sudah melewati batas agama, lebih baik di tinggalkan teman tersebut. Jangan berpikir bahwa perasaan tidak enak atau takut tidak ada teman. Yakinlah Allah akan memberikan yang lebih baik dari itu. Dan sejujurnya aku pun sedang berusaha melakukannya dengan sekuat tenaga. Tidak mudah berdiri dari jatuh menggunakan gips di kedua kaki, seperti itulah keadaanku.
Berbeda agama pasti berbeda pemikiran. Itu bukanlah menjadi topik permasalahan yang utama.
Semoga orang-orang yang mengalami hal yang sama dengan ku akan di mudahkan oleh Allah tetapi ajak diri kita ini untuk bergerak agar berubah. Sedikit itu lebih baik dibandingkan berkata tidak bisa dan belum siap.
Post a Comment
Do you mind if you write a little to share ^^